Jumat, 27 Maret 2015

REVIEW JURNAL



Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos 1269
Telepon (024) 76480648

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA UKM BATIK
SEMARANGAN DI KOTA SEMARANG
Alfi Amalia, Wahyu Hidayat & Agung Budiatmo


PENDAHULUAN

       Dalam krisis ekonomi yang terjadi dinegara kita sejak beberapa tahun yang lalu, dimana banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, dalam mengakses informasi diduga terkait langsung dengan kondisi faktor internal UMKM yang dibayangi oleh UMKM yang sebenarnya memiliki pangsa pasar yang cukup besar didunia internasional, belum banyak diketahui konsumen.

       Batik merupakan warisan budaya bangsa Indonesia yang adi luhung. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki seni dan motif batik sendiri. Tak terkecuali Kota Semarang yang mempunyai cirri khas batik Semarangan. Permasalahan yang dihadapi UKM Batik Semarangan yaitu keberadaan batik Semarangan yang kurang diketahui oleh masyarakat luas karena adanya kendala pada pemasaran dan SDM yang terbatas.

       Permasalahan yang sedang dihadapi UMKM dalam bidang industry kerajinan kecil khususnya UKM Batik Semarangan yaitu masalah pemasaran Batik Semarangan yang kurang diminati oleh masyarakat luas dan tidak mengetahui adanya Batik Semarangan dan masalah keterbatasan sumber daya manusia yang menyebabkan Batik Semarangan belum berkembang dengan baik. Menurut Dwi Rachmina dan Praningrum (2011), permasalahan yang dihadapi oleh pengusaha kecil dapat diatasi apabila terjadi keseimbangan antara upaya perbaiakan dari sisi intern maupun ekstern. Sisi ekstern yaitu dengan cara peningkatan kualitas sumber daya manusia (khususnya pengusaha), sehingga pengusaha mampu meningkatkan pengelolaan usaha. Sisi ekstern yang terpenting yaitu perlunya diciptakan iklim usaha yang sehat, pelaksanaan kemitraan secara seimbang dan saling menguntungkan, arus informasi secara merata dan kontinyu, serta peningkatan peran lembaga pendukung, baik asosiasi, pemerintah, atau lembaga lainnya.

       Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti tentang “ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PADA INDUSTRI KECIL BATIK SEMARANGAN”.

KAJIAN TEORI

      A.     Definisi Usaha Kecil dan Menengah
Menurut UU No. 9/1995, yang dimaksud dengan Usaha Kecil adalah usaha yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
-          Memiliki kekekayaan bersih paling banyak Rp 200 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
-          Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 1 milyar.
-          Milik Warga Negara Indonesia (WNI).
-          Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung, maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau besar.
-          Bentuk usaha merupakan orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi

      B.      Perumusan Strategi
Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam merumuskan strategi, yaitu:
-          Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
-          Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan misinya.
-          Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
-          Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
-          Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang, Hariadi (2005:7).

      C.      Bauran Pemasaran
-          Produk (Product)
Salah satu komponen bauran pemasaran yang penting adalah produk. Dimana produk ini merupakan hasil dari produksi sebuah perusahaan.
-          Harga (price)
Dalam bauran pemasaran (marketing mix) harga merupakan faktor penting dalalm menentukan ranah pemasaran yang dialokasikan oleh sebuah perusahaan.
-          Promosi (promotion)
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang sangat penting yang dilakukan untuk membuka pangsa pasar yang baru atau memperluas jaringan pemasaran.
-          Tempat (place)
Dalam kombinasi bauran pemasaran yang mencakup empat komponen pemasaran salah satunya adalah unsur tempat atau dalam beberapa buku banyak disebutkan sebagai aspek distribusi.

     D.     Definisi Konsep
-          Bauran Pemasaran
Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial.
-          Faktor Internal Perusahaan
Faktor Internal perusahaan merupakan unit-unit dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan mempengaruhi keputusan dan kebijakan dari perusahaan .
-          Faktor Eksternal Perusahaan
Faktor eksternal perusahaan adalah pelaku dan kekuatan diluar perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen dalam perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan kelangsungan perusahaan.

     E.      Definisi Operasional
-          Bauran Pemasaran
Indikator:
ü  Produk
ü  Harga
ü  Promosi
ü  Tempat (distribusi)
-          Faktor Internal Perusahaan
Indikator:
ü  Manajemen
ü  Pemasaran
ü  Produksi
ü  Sumber Daya Manusia
ü  Keuangan
-          Faktor Eksternal Perusahaan.
Indikator :
ü  Kondisi sosial dan ekonomi
ü  Pembeli
ü  Pesaing
ü  Pemasok

      F.      Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
-          Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi langsung pada operasional dan manajemen pada 3 UKM Batik Semarangan yaitu Batik Semarangan 16, Batik Kinanthi, Batik Semarangan Indah.
-          Data Sekunder
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari studi pustaka, jurnal. Data sekunder yaitu data pendukung yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, industry yang bersangkutan dan lembaga-lembaga lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha tersebut.

      G.     Populasi Penelitian 
      Penelitian ini merupakan studi populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM Batik Semarangan di Kota Semarang .

METODE

      1.      Metode Penentuan Sampel
Produsen batik Semarangan dengan proses produksi masih menggunakan cara konvensional belum memakai peralatan/mesin modern, perusahaan berusia minimal lima tahun dalam memproduksi dan memasarkan hasil kerajinan batik, berjalan secara kontinyu dan ada upaya untuk mengembangkannya.

      2.       Metode Analisis Data
-          Teknik Analisis Deskriptif
-          Matriks SWOT
PEMBAHASAN


Analisis Strategi Bauran Pemasaran UKM Batik Semarangan

Strategi Produk
-          Kualitas Produk
UKM Batik Semarang 16 yang telah menerapkan green product yang menjadi tren terbaru dalam pasar internasional yaitu dengan cara memproduksi batik dengan bahan-bahan alami.
-          Model Produk
Batik Semarangan membuat kebijakan untuk menciptakan produk yang bervariasi dan beraneka ragam. Selain batik dalam bentuk selembar kain, BatikSemarangan juga memproduksi batik dalam bentuk baju sehingga menambah pilihan produk bagi konsumen dengan model baju yang
sedang trend.
-          Desain Produk
Batik Semarangan masih dari pemlilik yang kemudian diterjemahkan kedalam gambar oleh karyawan bagian gambar desain. Untuk desain/motif batik Semarangan mempunyai ciri khas yaitu motif-motif yang dikembangkan, berupa motif naturalis (ikan, kupukupu, bunga, pohon, bukit, dan rumah), Ciri itu dapat dimaknai sebagai karakter masyarakat pesisir, yang lebih terbuka dan ekspresionis.
-          Kemasan
Batik Semarangan telah memakai kemasan dalam bentuk plastik dan paper bag.
-          Jaminan Produk
UKM Batik Semarangan memberikan jaminan kepada konsumen jika produk tidak sesuai pesanan atau produk yang dibeli cacat, maka bisa dikembalikan maupun ditukar dengan produk sejenis
maupun lain dengan harga yang sama. Dan jika dikembalikan maka 100% uang akan kembali.

Strategi Harga
Untuk batik tulis harga barkisar Rp. 350.000 sampai dengan Rp. 2000.000, sedangkan batik cap berkisar Rp. 100.000 sampai dengan Rp. 500.000.

Tempat/Distribusi (Place)
Konsumen membeli batik langsung ke lokasi usaha maupun pada saat pameran yang diikuti UKM Batik Semarangan.

Strategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan UKM Batik Semarangan yaitu dengan cara mengikuti pameran-pameran yang diadakan oleh Disperindag maupun pihak swasta didalam kota maupun luar kota. Dengan mengikuti pameran tersebut menjadi peluang atau kesempatan bagi UKM Batik Semarangan untuk mempromosikan batik Semarangan.

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada UKM Batik Semarangan, maka diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
-          Berdasarkan dari hasil analisis lingkungan internal pada UKM Batik Semarangan, maka
perusahaan memiliki kekuatan dan kelemahan. Adapun faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan bagi UKM Batik Semarangan adalah
(1) Mutu produk yang dihasilkan baik
(2) Hubungan baik dengan pelanggan.
Sedangkan faktor-faktor strategi internal yang menjadi kelemahan bagi UKM Batik Semarangan adalah
(1) Saluran distribusi yang kurang efisien
(2) Promosi yang masih kurang efektif
(3) Permodalan yang kurang
(4) Sumber Daya Manusia yang kurang memadai
(5)Manajemen yang tidak rapi.
-          Berdasarkan dari analisis lingkungan eksternal pada UKM Batik Semarangan, maka perusahaan
memiliki peluang dan ancaman. Adapun faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi peluang adalah
(1) Potensi pasar yang masih besar
(2) Tingkat pendapatan penduduk yang tinggi
(3) Kemajuan tekhnologi
(4) Kebijakan pemerintah.
Sedangkan faktor-faktor strategi eksternal yang menjadi ancaman adalah
(1) Inflasi yang fluktuatif
(2) Persaingan yang ketat.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada UKM Batik Semarangan adalah:
-          Bagi pengusaha batik diharapkan dapat mempertahankan corak dan motif khas lokal dan mampu menjaga mutu batik tulis khususnya, mulai dari proses pemilihan kain, desain, menggores malam, proses pewarnaan dan pencelupan sehingga kualitas pembatikan akan selalu meningkat tanpa kehilangan cirri khas daerahnya.
-          Menyikapi era globalisasi dan seiring dengan perubahan itu sendiri, perlu adanya terobosan dalam pemasaran batik. Antara lain dengan memanfaatkan tekhnologi informasi dalam rangka pemasaran yaitu dengan memanfaatkan media internet untuk media promosi.


Link Sumber: