Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk,
kemudian departemen rekayasa manufaktur untuk merancang produk,
dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut. Cara
seperti itu mempunyai kelemahan, yaitu kekurangan pemikiran kemasa depan. Cara lain
yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang manajer produk untuk
“menenangkan” produk melalui system pengembangan produk dan organisasi terkait.
Ada
juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang
dikenal sebagai berikut.
1.
Tim Pengembangan Produk yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk
yang dapat mencapai keberhasilan produk dalam arti dapat dipasarkan,
dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.
2.
Tim Desain yang
bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.
3.
Tim Rekayasa Nilai yang
biasanya terbentuk dari gabungan semua unsur yang terpengaruh yang di
kenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang
lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.
Manufacturability dan Value Engineering
Manufacturability dan Value Engineering adalah aktivitas yang
menolong memperbaiki desain, produksi ,pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal
ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a.
Mengurangi kompleksitas produk.
b.
Standarisasi tambahan dari komponen.
c.
Perbaikan aspek fungsional produk.
d.
Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e.
Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
f.
Desain yang tangguh.
Comment: With the team in charge of calm, so that the company experienced an improvement in product and design .
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar