Selasa, 02 Juli 2013
Penetapan Pasar Sasaran Pada Pemasaran
Penetapan pasar sasaran adalah merupakan kegiatan yang berisi dan menilai serta memilih satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki oleh suatu perusahaan. Apabila perusahaan ingin menentukan segmen pasar mana yang akan dimasukinya,maka langkah yang pertama adalah menghitung dan menilai porensi profit dari berbagai segmen yang ada tadi. Maka dalam hal ini pemasar harus mengerti betul tentang teknik-teknik dalam mengukur potensi pasar dan meramalkan permintaan pada masa yang akan datang.
Teknik-teknik yang dipergunakan ini sangat bermanfaat dalam memilih pasar sasaran, sehingga pemasar dapat menghindarkan kesalahan kesalahan yang bakal terjadi, atau paling tidak menguranginya sekecil mungkin dalam prakteknya. Maka untuk tujuan tersebut perusahaan harus membagi-bagi pasar menjadi segmen-segmen pasar utama, setiap segmen pasar kemudian dievaluasi, dipilih dan diterapkan segmen tertentu sebagai sasaran. Dalam kenyataannya perusahaan dapat mengikuti salah satu diantara lima strategi peliputan pasar, yaitu:
1. Konsentrasi pasar tunggal, ialah sebuah perusahaan dapat memusatkan kegiatannya dalam satu bagian daripada pasar. Biasanya perusahaan yang lebih kecil melakukan pilihan ini.
2. Spesialisasi produk, sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi satu jenis produk. Misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk memproduksi hanya mesin tik listrik bagi sekelompok pelanggan.
3. Spesialisasi pasar, misalnya sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat segala macam mesin tik, tetapi diarahkan untuk kelompok pelanggan yang kecil.
4. Spesialisasi selektif, sebuah perusahaan bergerak dalam berbagai kegiatan usaha yang tidak ada hubungan dengan yang lainnya, kecuali bahwa setiap kegiatan usaha itu mengandung peluang yang menarik.
5. Peliputan keseluruhan, yang lazim dilaksanakan oleh industri yang lebih besar untuk mengungguli pasar. Mereka menyediakan sebuah produk untuk setiap orang, sesuai dengan daya beli masing-masing.
Comment: in marketing the company certainly has the techniques of selecting target markets, so marketers can avoid the mistakes that errors will occur. Then the company issued a segment, in order to avoid mistakes in marketing
Source: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1233/1/manajemen-arlina%20lbs3.pdf
Senin, 01 Juli 2013
Pemahaman Manajemen Kinerja
Manajemen kinerja pada dasarnya merupakan proses komunikasi yang berkelanjutan antara atasan dan bawahan dengan tujuan untuk memperjelas dan menyepakati hal-hal sebagai berikut:
a. Fungsi pokok pekerjaan bawahan.
b. Bagaimanakah pekerjaan bawahan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
c. Pengertian "efektif : dan "berhasil" dalam pelaksanaan pekerjaan bawahan.
d. Bagaimanakah bawahan dapat bekerjasama dengan atasan untuk dalam rangka efektivitas pelaksanaan pekerjaan bawahan.
e. Bagaimanakah mengukur efektivitas dan apakah alternative cara untuk menyingkirkan hambatan-hambatan tersebut.
Pepatah mengatakan, "Kalau tak kenal maka tak sayang", demikian halnya dengan manajemen kinerja. Tanpa mengenal dan memahami manfaat manajemen kinerja, implementasinya hanya akan dianggap sebagai pemborosan waktu, biaya, dan tenaga belaka. Manfaat penting bagi atasan adalah bahwa kehadiran manajemen kinerja mempermudah penyelesaian pekerjaan bawahan, sehingga atasan tak perlu lagi kerepotan mengerahkan dalam kegiatan sehari-harinya.Bawahan sudah tahu apa yang harus dicapai, dan bahkan mengantisipasi kemungkinan hambatan yang timbul. Bagi bawahan, keberadaan manajemen kinerja membuka kesempatan diskusi dan dialog dengan atasan berkaitan dengan kemajuan pekerjaannya. Adanya diskusi dan dialog memberikan bawahan umpan balik untuk memperbaiki kinerja sekaligus meningkatkan keahliannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Manajemen kinerja juga memberdayakan bawahan karena ia tidak perlu sedikit-sedikit "minta petunjuk" karena telah diberikan arahan yang cukup jelas di awal .
Bagi organisasi, keberadaan manajemen kinerja memungkinkan terciptanya keterkaitan antara tujuan organisasi dan tujuan pekerjaan masing-masing bawahan. Selain itu, manajemen kinerja memberikan argumentasi hukum yang relatif kuat untuk setiap keputusan yang menyangkut sumberdaya manusia (SDM). Secara umum, implementasi manajemen kinerja yang efektif mampu :
1. Mengkoordinasikan unit-unit kerja yang ada di dalam organisasi.
2. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai hambatan dan permasalahan kinerja.
3. Menjadi landasan pengambilan keputusan di bidang SDM.
4. Menjadi alat untuk mengefektifkan pengelolaan SDM.
5. Menumbuh kembangkan kerja sama antara atasan dengan bawahannya.
6. Menjadi wahana umpan balik secara reguler kepada bawahan.
7. Meminimalkan kesalahan dan meniadakan kesalahan berulang.
Comment : Success of the implementation of the company's performance deficiencies construction piida may affect the credibility of the company's management, because they are not able to boost the performance of its employees.
Source : http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/71/62.
a. Fungsi pokok pekerjaan bawahan.
b. Bagaimanakah pekerjaan bawahan berkontribusi pada pencapaian tujuan organisasi.
c. Pengertian "efektif : dan "berhasil" dalam pelaksanaan pekerjaan bawahan.
d. Bagaimanakah bawahan dapat bekerjasama dengan atasan untuk dalam rangka efektivitas pelaksanaan pekerjaan bawahan.
e. Bagaimanakah mengukur efektivitas dan apakah alternative cara untuk menyingkirkan hambatan-hambatan tersebut.
Pepatah mengatakan, "Kalau tak kenal maka tak sayang", demikian halnya dengan manajemen kinerja. Tanpa mengenal dan memahami manfaat manajemen kinerja, implementasinya hanya akan dianggap sebagai pemborosan waktu, biaya, dan tenaga belaka. Manfaat penting bagi atasan adalah bahwa kehadiran manajemen kinerja mempermudah penyelesaian pekerjaan bawahan, sehingga atasan tak perlu lagi kerepotan mengerahkan dalam kegiatan sehari-harinya.Bawahan sudah tahu apa yang harus dicapai, dan bahkan mengantisipasi kemungkinan hambatan yang timbul. Bagi bawahan, keberadaan manajemen kinerja membuka kesempatan diskusi dan dialog dengan atasan berkaitan dengan kemajuan pekerjaannya. Adanya diskusi dan dialog memberikan bawahan umpan balik untuk memperbaiki kinerja sekaligus meningkatkan keahliannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Manajemen kinerja juga memberdayakan bawahan karena ia tidak perlu sedikit-sedikit "minta petunjuk" karena telah diberikan arahan yang cukup jelas di awal .
Bagi organisasi, keberadaan manajemen kinerja memungkinkan terciptanya keterkaitan antara tujuan organisasi dan tujuan pekerjaan masing-masing bawahan. Selain itu, manajemen kinerja memberikan argumentasi hukum yang relatif kuat untuk setiap keputusan yang menyangkut sumberdaya manusia (SDM). Secara umum, implementasi manajemen kinerja yang efektif mampu :
1. Mengkoordinasikan unit-unit kerja yang ada di dalam organisasi.
2. Mengidentifikasi dan mendokumentasikan berbagai hambatan dan permasalahan kinerja.
3. Menjadi landasan pengambilan keputusan di bidang SDM.
4. Menjadi alat untuk mengefektifkan pengelolaan SDM.
5. Menumbuh kembangkan kerja sama antara atasan dengan bawahannya.
6. Menjadi wahana umpan balik secara reguler kepada bawahan.
7. Meminimalkan kesalahan dan meniadakan kesalahan berulang.
Comment : Success of the implementation of the company's performance deficiencies construction piida may affect the credibility of the company's management, because they are not able to boost the performance of its employees.
Source : http://ejournal.utp.ac.id/index.php/JTSA/article/view/71/62.
Minggu, 30 Juni 2013
Pembentukan Organisasi Proyek
Organisasiproyek perlu dibentuk
misalnya oleh pemilik (owner), konsultan atau kontraktor. Pada umumnya owner
menentukan dalam menyusun serangkaian kebijaksanaan dan memilih bentuk
organisasi provek yang tepat untuk mengelola proyek.Hal yang perlu
diidentifikasikan saat pembentukan organisasi proyek.
1. Tahapan proyek yang diberlakukan
pada organisasi atau proyek
2. Penetapan pihak - pihak yang
terlibat secara fungsional dalam organisasi proyek, yaitu
bagaimana hubungan antar pihak - pihak yang
terlibat dan kapan (bilamana) keterlibatan pihak - pihak tersebut
3.Disampin penetapan organisasi
proyek , manajeme puncak juga akan mempengaruhi bentuk organisasi manajemen
proyek yang digunakan.
Hubungan
antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam satu bagan organisasi dapat
terdiri dari 2 hubungan kerja yaitu :
1.Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional
adalah hubungan sesuai fungsi masing - masing pihak yang terlibat dalam proyek,
seperti hubungan antara konsultan perencana dan kontraktor. Misalnya ada tahap
disain dimana konsultan perencanan berfungsi sebagai perencana, kontraktor
belum berfungsi. Demikian pulasebaliknya pada saat kontraktor berfungsi sebagai
pelaksana konstruksi konsultan perencana sudah tidak berfungsi. Bila pada saat pelaksanaan
konstruksi terdapat masalah yang berkaitan dengan perencanaan, penyelesaian
masalah tergantung hubungan kerjasama (kontrak) antarapemilik dengan konsultan
perencana dan kontraktor.
2.Hubungan Kontrak
Hubungan kerjasama
(kontrak) adalah hubungan berdasarkan kontrak antara 2 pihak atau lebih yang
terlibat kerjasama.Kontrak merupakan kesepakatan (perjanjian) secara sukarela
antara 2 pihak yang mempunyai kekuatan hukum. Kesepakatan ini dicapai setelah
satu pihak penerima penawaran yang diajukan oleh pihak lain untuk melakukan
sesuatu sebagaimana yang tercantum dalam penawaran.
Comment : So with the identification of the organization during the formation of a project to make the relationship with the other party if there is a problem can be solved
Source: http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/SITI_NURAISYIAH/Organisasi_Proyek_Konstruksi.pdf
Comment : So with the identification of the organization during the formation of a project to make the relationship with the other party if there is a problem can be solved
Source: http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/SITI_NURAISYIAH/Organisasi_Proyek_Konstruksi.pdf
Pengorganisasian Pengembangan Produk
Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk,
kemudian departemen rekayasa manufaktur untuk merancang produk,
dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut. Cara
seperti itu mempunyai kelemahan, yaitu kekurangan pemikiran kemasa depan. Cara lain
yang dapat dilakukan adalah dengan menugaskan seorang manajer produk untuk
“menenangkan” produk melalui system pengembangan produk dan organisasi terkait.
Ada
juga pendekatan yang terbaru yaitu dengan menggunakan tim yang
dikenal sebagai berikut.
1.
Tim Pengembangan Produk yang bertanggung jawab untuk menerjemahkan permintaan pasar menjadi sebuah produk
yang dapat mencapai keberhasilan produk dalam arti dapat dipasarkan,
dapat diproduksi dan mampu memberikan pelayanan.
2.
Tim Desain yang
bertanggung jawab dalam membuat desain produk sesuai keinginan konsumen dan sesuai dengan kemampuan perusahaan untuk memproduksinya.
3.
Tim Rekayasa Nilai yang
biasanya terbentuk dari gabungan semua unsur yang terpengaruh yang di
kenal dengan lintas fungsional sehingga pengembangan produk yang
lebih cepat dilakukan melalui kinerja simultan dari aspek yang beragam.
Manufacturability dan Value Engineering
Manufacturability dan Value Engineering adalah aktivitas yang
menolong memperbaiki desain, produksi ,pemeliharaan dan penggunaan sebuah produk. Hal
ini dilakukan dengan tujuan antara lain:
a.
Mengurangi kompleksitas produk.
b.
Standarisasi tambahan dari komponen.
c.
Perbaikan aspek fungsional produk.
d.
Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan.
e.
Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk.
f.
Desain yang tangguh.
Comment: With the team in charge of calm, so that the company experienced an improvement in product and design .
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Total Quality Management di Sektor Jasa
Kualitas jasa susah untuk diukur dan bergantung pada persepsi pada ekspektasi dibandingkan kenyataan serta persepsi pada
proses dan output-nya .Adapun kualitas jaga digolongkan dalam dua hal yaitu .
a.
Normal, yaitu pengantaran jasa secara rutin.
b.
Eksepsional,
yaitu bagaimans dapat mengatasi permasalahan.
Manajer operasional memainkan peranan penting dalam mengatasi beberapa aspek utama kualitas jasa yaitu:
a.
Komponen terukur dari banyak jasa yang penting
b.
Proses jasa.
c.
Manajer dapat mempengaruhi harapan jasa.
d.
Manajer harus dapat mengharapkan pengecualian.
Keempat aspek utama tersebut merupakan kunci jasa yang
berkualitas.Adapun yang menentukan kualitas jasa adalah
a.
Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi kinerja dan kebergantungan.
b.
Daya saing berhubungan dengan kesiapan karyawan menyediakan layanan jasa.
c.
Kompetensi berarti kepemilikan kemampuan yang
dibutuhkan untuk menyelenggarakan jasa.
d.
Akses mengandung arti mudah didekati dan kemudahan kontak.
e.
Kesopanan berhubungan dengan saling menghormati,
keramahan.
f. Komunikasi berarti dapat menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti konsumen.
g. Kredibilitas mengandung arti dapat dipercaya, jujur.
h.
Keamanan adalah bebas dari ketakutan dan keraguan.
i. Memahami berhubungan dengan mengenal kebutuhan konsumen.
j.
Nyata termasuk bukti fisik dari jasa.
Kualitas adalah istilah yang memiliki arti yang berbeda bagi
orang yang berbeda.Kualitas merupakan fitur atau karakteristik total
dari sebuah produk barang atau jasa yang
dikaitkan dengan kemampuannya memuaskan kebutuhan yang terlihat maupun tersirat.
menetapkan harapan kualitas sangat penting bagi operasi yang efesien dan efektif.
Untuk mencapai kualitas perlu penerapan konsep Total Quality
Management. Karena kualitas tidak dapat diperiksap ada sebuah produk.Topic
ini membahas enam konsep Total Quality Management agar
efektif serta berbahagia hal berkaitan dengan kualitasjasa.
Comment: So the quality of the services it is very important to support a company that produces goods or services. Because of the good quality of services will affect a higher quality product as well.
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Source: Sari Kuliah Manajemen Produksi by Daryanto
Selasa, 11 Juni 2013
Quoted and Reported Speech
I
1. Dinda
said, “I don’t want to go.”
2. Bayu
said, “Meet me after class.”
. 3. “Are
you sad,” Said Lila.
4. “Rizky,
“ said yuli” is my best friend.”
5.“
What do you want?” said yudha.
6. “ Is what I explained clear?” said Mr. D.
7. “
Have you ever met your idol?” said Inna .
I
II.
1. She
said she didn’t want to go.
2. He
told me to meet him after class.
3. Lila
asked me if I was sad.
4. Yuli
said that risky was her bestfriend.
5. He
asked me if I wanted.
6. Mr.
D asked me if what he had explained was clear or not.
7. Inna
asked me if I had met my idol.
I . Answer the question beginning with “he asked
me”.
1. What time is it?
2. Have
you read any good books lately?
3. Did
you finish your assignment?
4. May
I borrow your English grammar book?
5. Is
what you want to talk to me about important?
6. Is
what you said really true?
7. Who
do you think will win the champions league?
8. Where
should I meet you after class?
II.
1. He
asked me what time was it
2. He
asked me if I had read any good books lately.
3. He
asked me if I finished my assignment or not.
4. He
asked me if he wanted to borrow my English grammar book.
5. He
asked me if what I wanted to talk to him about important.
6. He
asked me if what I said really true.
7. He
asked me where should meet me after class.
8. He
asked me who would win the champions league.
Description About Myself
My name Adinda Ridwan . I'm 18 years old . I lived in Depok with my family . I'm from a good family background. My father is really good person. He is also working at Telkom and my mother is housewife. I'm studying Economic Management on Gunadarma University .My hobby are listening to music , singing and net surfing . I like to talk, I like to watch tv, and whenever I'm alone I like to think .
My goal is to become a leader , because I wanted to be the Director/Manager .My caption to my life is doing good because if do good, then good things happen. :)
My goal is to become a leader , because I wanted to be the Director/Manager .My caption to my life is doing good because if do good, then good things happen. :)
Langganan:
Postingan (Atom)