Minggu, 14 Oktober 2012

Pengaruh Budaya pada Manajemen Perusahaan


Seberapa jauh budaya berimbas pada manajemen perusahaan? Mampukan strategi dibentuk sementara budaya kita sudah demikian mengakar?

Layaknya sebuah perubahan akan membawa sesuatu yang baru dan bisa saja meninggalkan sesuatu yang lama. Dalam konteks ini, sesuatu yang lama tersebut bisa dinamakan budaya, dan hal yang baru ini sebut saja strategi baru. Dalam dunia kerja, manajemen pada khususnya, merupakan hal yang esensial memiliki strategi yang up to date dalam pola kerja, demi mencapai visi dan misi sebuah perusahaan.

Maka pertanyaannya adalah, bagaimana jika budaya tidak dapat berubah dengan strategi baru? Apa yang akan dilakukan oleh pihak manajemen?

Perubahan

Sebagaimana kita tahu, budaya merupakan sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan turun-menurun dan terus-menerus, yang kemudian hal tersebut diyakini dan kecil kemungkinan untuk dirubah atau digantikan dengan yang baru, bahkan kepada mereka yang berusaha menggantinya akan dianggap melanggar aturan yang sudah ada. Menanggapi pertanyaan diatas, budaya yang tidak dapat berubah-dengan kondisi segala upaya perubahan sudah dilakukan- hal sederhana yang bisa dilakukan adalah melaksanakan perbandingan antara strategi yang baru-yang akan ditanamkan-dengan budaya yang sudah ada, lalu dilihat mana yang lebih bagus.

Seiring perkembangan zaman, strategi yang baru pastinya sudah beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada dan mempunyai tingkat kesuksesan yang lebih besar dibanding dengan budaya yang sudah ada. Dalam melakukan perbandingan ini kedua hal tersebut dikompetisikan, mana yang memiliki tingkat efisiensi dan efektifitas serta hasil akhir dan proses yang cepat dan tidak banyak mengeluarkan tenaga, strategi itulah yang nantinya dipertimbangkan untuk diterapkan.

Strategi

Tentunya kedua belah pihak-mereka penganut budaya yang sudah ada dan mereka penganut strategi baru yang akan ditanamkan-yang mempraktekkan strategi mereka masing-masing dan mereka juga harus terus memantau perkembangan lawan dengan seksama, dengan demikian masing-masing pihak tahu dengan jelas dan detail hal-hal apa saja yang terjadi.

Kemudian dilihat hasil akhir dari kedua strategi tersebut dan dimusyawarahkan mana yang sekiranya lebih baik dan lebih mendatangkan keuntungan untuk perusahaan.

Pertanyaan berikutnya adalah, bagaimana kalau semuanya tetap berpendirian pada masing-masing keyakinan? Apa tindakan selanjutnya?

Apabila semua tetap berpegang pada pendiriannya, hal ini akan membutuhkan keputusan manajemen yang bijak dan tentunya tidak ada salah satu pihak yang merasa dirugikan.

Hal lain yang bisa dilakukan adalah pembentukan strategi yang baru selain strategi yang bermaksud ditanamkan sebelumnya. Artinya pembentukan strategi yang baru ini bersumber/berakar dari budaya yang sudah ada dan konsep strategi baru yang hendak ditanamkan. Kedua hal tersebut dileburkan dan digabungkan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Melalui hal ini, kedua belah pihak diharapkan tidak akan ada yang merasa dirugikan dan kecewa-karena keyakinan mereka tetap digunakan-dan sebagai tambahan justru memahami strategi yang baru satu sama lain dan menciptakan strategi yang benar-benar beda dan orisinil. Menurut rekan-rekan bagaimana?


http://manajemen-perusahaan.blogspot.com/2010/08/pengaruh-budaya-pada-manajemen.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar